Sabtu, 23 Januari 2016

Satu Nafas Yang Menggetarkan Arsy Allah

Satu Nafas Yang Menggetarkan Arsy AllahA’uudzu billaahiminasysyaithaanir rajiim ,Bismillahirrahmaniraahim... Aku berlindung kepada allah dari godaan setan yang terkutuk, Segala puji kita haturkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Dzat Yang Maha Agung dan ilmu Nya meliputi segala sesuatu. Sholawat serta salam semoga senantiasa terhatur kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kepada keluarga, sahabat dan umat beliau.

Baik sobat langsung saja mari kita ulas tentang judul yang telah saya tulis diatas mengenai “Satu Nafas Yang Menggetarkan Arsy Allah”.Betapa sulit,berat,sangat amat tidak mudah sekali bagi kita untuk mencari kemulyaan di hadapan allah agar mendapatkan surga yang sangat mulia yang telah dijanjikan kepada kita kelak,tanpa ridho dari allah dan doa dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kita tidak mungkin bias mendapatkan itu semua.semoga iman islam dan taqwa kepada allah selalu tercurah dalam hati kita dan selalu melekat di hati kita amiin.. amiiin.. amiiin.. ya robbal alamiin.
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap mereka yang di pimpin. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya. ( Hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu  ).
Salah satu Dari hadist beliau diatas yang termasuk adalah perkawinan, dimana dalam perkawinan tersebut termasuk menanggung pertanggung jawaban yang sangat berat bagi mereka.terutama bagi sang suami,pada saat proses hisab di akhirat nanti sang suamilah yang akan di tanyai dan akan mempertanggung jawabkan atas semua kelakuan istri dan anak-anaknya.  Pada waktu pernikahan berlangsung saat ijab qabul terucap,subhanallah..tahukah sobat ternyata bukan hanya manusia disekitar kita yang menyaksikan dan menjadi saksi pernikahan,tetapi seluruh malaikat Allah dan seluruh makhluk Allah dilangit juga menyaksikan sekaligus jadi saksi pada saat itu.Nah sobat sekalian,tahukah kalian makna dari kalimat Ijab Qabul atau bisa juga kita sebut sebagai perjanjian/ikrar tersebut?baiklah berikut akan saya tuliskan satu persatu:
   Ijab:           ialah lafaz yang diucapkan oleh wali kepada pengantin perempuan yang dinikahkan kepada pengantin laki-laki. Contohlafaz (sighah)ijab: “Saya nikahkan engkau dengan anak saya bernama ……binti …. dengan mas kawin sebanyak …. tunai”.Qabul ialah lafaz yang diucapkan oleh pengantin laki-laki selepas wali mengucapkan ijab.Contoh qabul: “Saya terima nikahnya dengan maskawin… tunai”. Kalau maskawin tidak berupa uang maka di sebutkan jenis atau nama barangnya.ketika qabul di ucapkan seketika Arsy Allah ikut bergetar,karna semua malaikat Allah termasuk Arsy Allah menyaksikan dan menjadi saksi pernikahan itu.mengapa sampai Arsy Allah bergetar?karna mereka semua tau akan pertanggung jawaban yang sangat berat akan di tanggung dalam rumah tangga,terutama bagi sang suami sebagai pemimpin rumah tangganya.Dalam ijab dan qabul pernikahan, seringnya penghulu atau siapapun yang mengakadkan memakai tambahan-tambahan yang sifatnya “tidak wajib”. Namun tambahan apapun yang mereka berikan, tidak akan keluar dari pernyataan di bawah ini:اَنْکَحْتُكَ وَ زَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ …. بِنْتِ …. عَلَی الْمَهْرِ…. (Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka …. Binti …. alal Mahri….)Artinya:“Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkanengkau dengan pinanganmu …. puteri ….. dengan mahar …..”Itu jika yang mengakadkan orang lain; bukan ayah mempelai perempuan. Namun ayahnya langsung yang menikahkan maka setelah kata“pinanganmu” (مخطوبتك) bisa ditambah dengan dengan kata “puteriku” (بنتي)sehingga menjadi:اَنْکَحْتُكَوَ زَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ بِنْتِيْ …. عَلَی الْمَهْرِ …. (Ankahtuka wa Zawwajtuka Makhtubataka Binti …. alal Mahri ….)Artinya:“Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu puteriku …..dengan mahar …..”Siapapun yang menikahkan, baik ayah mempelai wanita maupun orang lain, maka jawabannya adalah:قَبِلْتُنِکَاحَهَا وَ تَزْوِيْجَهَا عَلَي الْمَهْرِ الْمَذْکُوْرِ
(Qobiltu Nikahaha waTazwijaha alal Mahril Madzkuur )Artinya:“Akuterima pernikahan dan perkawinannya dengan mahar yang telah disebutkan. ANKAHTUKA Tahukah engkau wahai sahabat, lafaz ijab qabul yg seakan baru saja mengikat perjanjianyang kuat (mitsaqan ghaliza) saat itu, hari itu, waktu itu juga, adalah kalimat bentuk lampau.ankahtuka..”, jelas seorang ustadz dalam suatu kajian“.. yang diucapkan wali ketika ijab artinya adalah telah kunikahkan engkau“.
≈≈ Seorang anak laki-laki surganya ada pada ibunya, dan seorang istri surganya ada pada suaminya.Nah loe!!! mengapa demikian sobat,bukannya surga Cuma ada di telapak kaki ibu saja? kalo suami kan bukan orang tua yang mencukupi sampe besar kok surganya ibu sampe kalah,mana suami itukan laki-laki ngga bisa ngelahirin anak.lho kok.. lho kok… lho kok.. bisa gitu? Hehehehe… udah tenang saja sob ngga usah panik dan bingung,mending langsung lanjutin saja pasti terjawab kok, kenapa kok bisa kayak gitu tadi.
Arti dari Ijab Qobul :”aku terima nikahnya si fulan binti si fulan dengan Mas kawin ,,,,,,,”Namun tahukah sobat makna perjanjian/ikrar tersebut ?”maka aku tanggung dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yg berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.Jika aku GAGAL?
≈≈ Seorang anak laki-laki surganya ada pada ibunya, dan seorang istri surganya ada pada suaminya.Nah loe!!! mengapa demikian sobat,bukannya surga Cuma ada di telapak kaki ibu saja? kalo suami kan bukan orang tua yang mencukupi sampe besar kok surganya ibu sampe kalah,mana suami itukan laki-laki ngga bisa ngelahirin anak.lho kok.. lho kok… lho kok.. bisa gitu? Hehehehe… udah tenang saja sob ngga usah panik dan bingung,mending langsung lanjutin saja pasti terjawab kok, kenapa kok bisa kayak gitu tadi.Arti dari Ijab Qobul :”aku terima nikahnya si fulan binti si fulan dengan Mas kawin ,,,,,,,”Namun tahukah sobat makna perjanjian/ikrar tersebut ?”maka aku tanggung dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yg berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.Jika aku GAGAL?”maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”. (HR. Muslim)Makna Ijab Qabul : Memang mengucapkan ijab qabul sangatlah ringan di lidah, namun pada hakikatnya sangat berat dalam timbangan pertanggung jawaban. Ucapan ijab qabul adalah ikrar, janji setia antara suami dan istriuntuk membangun rumah tangga (usrah).  Begitu pentingnya istilah ini sehingga Allah menggunakan istilah `miitsaqan gholiidhan' artinya perjanjian yang kuat, kokoh dan teguh. Dalam al-Qur'an ada tiga katagori yang menerangkan istilah tersebut.  Pertama, perjanjian antara Allah dengan Rasul-Nya.  Kedua, perjanjian Allah dengan satu ummat.  Dan ketiga, perjanjian antara seorang suami dengan istri. Adanya istilah dalam ketiga perjanjian tersebut menunjukkan bahwa aqad nikah adalah ikrar yang sakral dan suci. Oleh karena itu Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) berpesan kepada para suami: “Takutlah kepada Allah dalam persoalan wanita. Karena susungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang berada di bawah kekuasaan kamu, dan kamu ambil mereka itu dengan amanah Allah dan kamu dihalalkan menggauli mereka berdasarkan kalimat Allah.” Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa pernikahan bukan sekadar memenuhi dorongan (kebutuhan) biologis, tetapi melaksanakan amanah Allah yang akan di pertanggung jawabkan kelak di akhir zaman. 
Duhai para istri,,Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu,sampai - sampai saat Ijab terucap Arsy nya berguncang karena mengetahui betapa beratnya pertanggung jawaban atas  perjanjian yg di buat olehnya di depan Allah dgn di saksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu. Sementara seorang istri tidak menanggung apapun yang dilakukan oleh suaminya...«{Mengapa ridha suami itu adalah syurga bagimu wahai para istri}»1. Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.2. Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya hingga dia beranjak dewasa.Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.3. Suamimu ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya.Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.4. Suamimu berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri.Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi.Padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar.Namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.5. Suamimu berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu. Sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.6. Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka, karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu.Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka. karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri..Hak dan kewajiban suami-istri Agar sukses dalam memikul amanah tersebut, suami istri mempunyai hak dan kawajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap suami mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh istri, sebab itu kewajiban istri. Dan setiap istri mempunyai hak, dan hak ini harus dipenuhi oleh suami dan itu kewajiban suami. Menjadi suami yang baik memiliki posisi tersendiri (khusus) di hadapan Allah. Sehingga perbuatan yang kecil, remeh lagi sepele yang diberikan suami kepada istrinya dengan tulus ikhlas,akan diganjar oleh Allah. terlebih bila sang istri mensyukurinya , tentu akan ALLAH tambah nikmat Nya dengan tambahan yang banyak dengan ALLAH memudahkan suami nya dalam menjemput rejeki Nya guna Sang suami bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga nya , istri dan anak2 nya . . . “Sesungguhnya seorang suami bila memberi minum air kepada istrinya diberi pahala.” Kalau hanya seteguk air saja yang diberikan kepada istri dijamin oleh Allah dengan pahala, maka bisa dibayangkan bagaimana besarnya pahala atas pemberian-pemberian lainnya yang jauh lebih berharga daripada air.subhanallah… Namun di zaman akhir yang modern saat ini, tidak sedikit sang istri yang tidak tau akan ilmu bersyukur kepada Allah atas rezeki yang beliau berikan melalui sang suami. Akibatnya sekarang banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangga,perselingkuhan,bahkan sampai terjadi perceraian dengan salah satu alasan tidak lain adalah karna tidak bisa mensyukuri atas rezeki yang beliau berikan melalui sang suami. Ya Allah ampunilah kekhilafan para istri,bukakanlah pintu hatinya agar mendapat ilmu dan hidayah darimu. Aamiiin ….Oleh karena itu jadilah suami teladan. Jangan sekali-kali menjadi suami yang mudah menyia-nyiakan istri. “Cukuplah berdosa bagi seorang yang menyia-nyiakan istrinya,” sabda Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم).Bahkan tingkat keshalihan seseorang sangat ditentukan oleh sejauh mana sikapnya terhadap istrinya.demikian sebalik nya bagi Sang istri. Kalau sikapnya terhadap istri baik, maka ia adalah seorang pria yang baik. Sebaliknya, jika perlakuan terhadap istrinya buruk maka ia adalah pria yang buruk. "Hendaklah engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam rumah.”(al-Hadits).“Sebaik-baik kamu (suami) adalah yang paling baik kepada istrinya dan aku adalah yang paling baik kepada istriku,” demikian sabda Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلىالله عليه و سلم).Sebaliknya, juga istri harus berupaya menjadi istri teladan, yang mampu tampil sebagai pendidik anak dan istri sekaligus ibu.Pernah Rasulullah Shalallaahu'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bertanya kepada seorang wanita tentang sikapnya terhadap suaminya. Wanita tersebut menjawab, “Segala sesuatu yang sanggup aku kerjakan bagi suamiku, aku lakukan, kecuali apa-apa yang tidaksanggup aku lakukan.”Mendengar jawaban tersebut Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Masukmu ke dalam surga atau neraka itu bergantung sikapmu terhadap suamimu.”Ketaatan seorang istri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan akhirat.“Bilamana seorang wanita melakukan shalat lima waktu dan berpuasa pada bulan Ramadhan serta menjaga kehormatan dan mentaati suaminya, maka dia berhak masuk surga dari pintu manapun yang engkau kehendaki.” [HR. Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu]Demikian pentingnya unsur ketaatan istri kepada suami sehingga Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam(صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Sekiranya aku menyuruh seorang untuk sujud kepada orang lain. Maka aku akan menyuruh wanita bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadap mereka.”Bahkan Rasulullah menjelaskan bahwa derajat wanita sangat ditentukan oleh perlakuannya terhadap suaminya.“Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan hatimu jika engkau memandangnya dan mentaatimu jika engkau memerintahkan kepadanya, dan jika engkau bepergian dia menjaga kehormatan dirinya serta dia menjaga harta dan milikmu.” Sebagai contoh perbuatan ketaatan sang istri terhadap suami dan keluarga ialah bertanggung jawab atas semua bagian dapur yang meliputi dari mencuci baju,memasak,memikirkan apa yang akan di masak besok untuk suami dan keluarga,mengatur keuangan dari nafkah yang di berikan sang suami berusaha agar cukup dan tidak boros,.Dan yang pasti tidak ketinggalan dan hukumnya sangat wajib ialah menjadi bidadari melayani sang suami di ranjang.kenapa saya tulis sangat wajib untuk bagian yang terahir, karena apabila sang istri menolak / tidak mau melayani saat sang suami mengajak berhubungan biologis pada saat itulah Malaikat melaknat sampai fajar tiba.Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,إِذَا دَعَا الرَّجُلُ اِمْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا اَلْمَلآئِكَةُ حَتىَّ تُصْبِحَ“Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri sampai waktu subuh.” (HR. Bukhari: 11/14)
Di zaman akhir seperti ini, ajaran mulia ini tidak akan masuk pada hati para pendengki dan yang hatinya masih dipenuhi keraguan kepada Allah. Tanpa ilmu iman dan taqwa ajaran mulia seperti ini hanya akan dianggap perbudakan dan penindasan.Astaghfirullahaladzim.. Ya Allah ampunilah kekhilafan para istri,bukakanlah pintu hatinya agar mendapat ilmu dan hidayah darimu. Aamiiin ….Sakinah, mawaddah, dan rahmahRumah tangga dalam Islamadalah `tempat berteduh', tempat terwujudnya suasana sakinah (tenteram) yangdisempurnakan dalam mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih-sayang). Sebagaimana yang disabdakan Rasululah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم)`baitiijannatii', rumahku adalah surgaku.Suasana sakinah,mawaddah, dan rahmah inilah yang sangat dibutuhkan oleh setiap bayi yang lahirsebagai buah dari perkawinannya.Anak yang dibesarkan dalam usrah yang tenteram, diliputi oleh rasa kasih sayang, pasti akan menjadi anak yang tumbuh normal, dewasa, dan matan kepribadiannya.Sebaliknya bayi yang lahir dari kegelisahan, kebencian, dan kekejaman dalam rumah tangga kelak akan menjadi anak-anak yang membalas dendam kepada masyarakat di mana dia hidup. Akan fatal akibatnya apabila seorang ibu sibuk di luar rumah dan melupakan tugas memberikan sentuhankasih sayang secara optimal kepada anaknya.Anak yang merasakan sentuhan kasih sayang sejak dini akan mudah beradaptasi dengan lingkungannya.Sebaliknya, anak yang kehilangan kasih sayang sejak kecil akan menjadi anakyang rendah diri, minder, dan sulit menyayangi orang lain. Sulit untuk bisamngerti perasaan orang lain , Ia akan protes melihat kenyataan hidup yang dihadapi.Oleh karena itu, menjadi tugas kita, utamanya para ibu untuk kembali ke rumah. Rawatlah anak-anakmu dengan penuh kasih sayang dan tanam kanlah nilai-nilai akhalaqul karimah dan akidah keislaman kepada putra-putri Anda. Bentengilah mereka dari hal-hal yang dapat merusak masa depan mereka. dan taatilah suami mu dan jemput lah ridho nya ,jangan lah mudah membuatnya marah,Begitu pun kepada kaum bapak. Janganlah kesibukan Anda mencari nafkah di luar rumah lantas melupakan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga. Sebab Allah mentakdirkan kaum lelaki sebagai pemimpin keluarga.
الرِّجَالُقَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍوَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌلِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang ta'at kepadaAllah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” [QS. An Nisa’:34].Ayat di atas menunjukkan kepada kita semua, betapa berat tanggung jawab kaum pria. Selain mencarikan nafkah,melindungi, mengontrol, mengawasi pendidikan (akhlaq) anak istri di rumah, agar mereka senantiasa mematuhi perintah Allah dan terbebas dari siksa api neraka.Tugas utama pemimpin keluarga yang kelak akan dipertanggung jawabkan di akherat adalah menjagakeluarganya dari api neraka).Allah Subhanahu wa ta’alaberfirman dalamAl-Qur'an :يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْوَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَامَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللّٰـهَ مَآ أَمَرَهُمْوَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَyaaayyuhaa alladziina aamanuuquuanfusakum wa-ahliikum naaran waquuduhaa alnnaasu waalhijaaratu'alayhaa malaa-ikatunghilaatsun syidaadun laaya'shuuna allaahamaaamarahum wayaf'aluuna maa yu/maruuna“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dantidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerja - kan apayang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)Maka dari itu Alloh memerintahkan suami untuk menjaga keluarganya. Dan suami bertanggung jawab atas istri dan anak-anaknya dari api neraka. Duhai para istri, begituberatnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang di buat oleh manusia di depan RABBnya. Dengan di saksikan para malaikat dan manusia, Walaupun dia diam bukan berati dia tak ingin mengingatkan mu melainkan dia menangis dengan keadaanmu yg tidak mengerti dengan maksud hatinya..Dan ini juga merupakan pengingat untuk para suami.. bahwa kalimat Ijab yang diucapkan, begitu besar pengaruhnya.Bukan hal yang ringan...bahwa begitu Ijab telah terucap, seluruh hidupnya istri akan menjadi tanggung jawab suami.MITSAQAN GHALIZHA
أَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِالرَّجِيْمبِسْــــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِاارَّحِيمDi saat kita dinikahkan maka pada saat itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menciptakan Mitsaqon Ghalizha diantara keduanya yaitu sebuah ikatan yang kuat dalam perjanjian yang kokoh.Apa itu MitsaqanGhaliza???Allahu Akbar, ternyata Pernikahan termasuk Mitsaqan Ghaliza yakni Perjanjian yang kuat/kokoh.
وَكَيْفَتَأْخُذُونَهُ وَقَدْأَفْضَى بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْمِيثَاقًا غَلِيظًا"Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur)dengan yang lain sebagai suami istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat."[1] [QSAn Nisa (4): 21].Sungguh hal ini berartibukanlah sembarang perjanjian. Ini dia alasannya kenapa perjanjiannya begitu harus kuat(agar tetap kokoh) memerlukan keseriusan yang ekstra.Makna MitsaqanGhaliza="perjanjian/ Ikrar yang kokoh''Allah Subhanahu WaTa'alasecara istimewa menempatkan Mitsaqan Ghalizha (perjanjian yang kokoh)pada tiga tempat dalam al-Qur’an :1. Mitsaqan Ghalizha antaraAllah dan para nabi ,وَإِذْأَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّۦنَ مِيثٰقَهُمْ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبْرٰهِيمَوَمُوسَىٰ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثٰقًا غَلِيظًا“Dan (ingatlah) ketikaKami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh,Ibrahim,Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh (Mitsaqan Ghalizha).” [Q.S. al-Ahzab 33:7]
2. Mitsaqan GhalizhaBani Israel.ketika Allah meminta Bani Israil untuk bersumpah setia kepada-Nya:وَرَفَعْنَافَوْقَهُمُ الطُّورَ بِمِيثٰقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا۟ الْبَابَ سُجَّدًاوَقُلْنَا لَهُمْ لَا تَعْدُوا۟ فِى السَّبْتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثٰقًاغَلِيظًا" Dan telah Kami angkat keatas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yangtelah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: “Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud”, dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka:“Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu”, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh (Mitsaqan Ghalizha).[Q.S. an-Nisaa'4:154]3. MitsaqanGhalizha Pernikahan:
وَأَخَذْنَمِنكُم مِّيثٰقًا غَلِيظًا”…Dan mereka(isteri-isterimu)telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat (MitsaqanGhalizha).” [Q.S.an-Nisaa' 4:21]Ketiga ayat ini sebenarnya merupakan pesan bahwa dalam pernikahan itu jika kita bisa menjaga utuh ikatan perjanjian kokoh tersebut, maka kita termasuk golongan yang dicintai ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA sebagaimana para nabi yang tetap teguh menjaga mitsaqan ghalizha dengan Allah.Sedangkan bila kita meruntuhkan ikatan perjanjian kokoh tersebut berarti tak ubahnya seperti BaniIsrail… naudzubillahimindzalik.Allah yang menciptakan ikatan perjanjian kokoh pernikahan, maka Allah pula yang lebih BERHAK untukmemutuskannya. (Kisah RT fira'un , Nabi Luth dan Nabi Nuh , atau perceraiankarena salah satu-nya meninggal Contohnya :Rasulullah shallallahuAlaihi Wasallam dengan Istri tercinta nya Siti Khadijah , atau Ali bin AbuThalib dengan Siti Fatimah , atau bila salah satu pasangan ada yang beralih menjadi kafir atau murtad) , Tapi mengapa banyak hamba ALLAH yang tega untukmelakukan hal yang menghancurkan apa yang telah dibangunkan Allah Subhanahu WaTa'ala dalam pernikahan tersebut?Inilah salah satu darimaksud mengapa Allah Subhanahu Wa ta’ala membenci perceraian sekalipun halal karena disitu kita telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan apa yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala yaitu agar kita tetap berjuang untukmempertahankan Mitsaqan Ghalizha pernikahan. (hanya setan si Iblis saja yang menyenangi ada nya perceraian diantara para pasangan suami istri muslim dengan membuat pasangan muslim dipengaruhi karatkter , ego diri dan nafsu serta amarah nya sehingga sering bertengkar dengan mengabaikan hukumALLOH SWT dan amanah yang mereka terima dari robb mereka))Insya’allah , setelah membaca artikel ini , banyak muslimah yang bisa memetik manfaat-nya , dan memperoleh hidayah dari pada-Nya yang kemudian bisa membantu Tugas suami nya yang ia cintai itu dalam menghantar kan diri nya menuju tempat yang ALLAH SUBHANaAU WA TA’ALA janji yaitu Surga ad’n yang penuh kenikmatan yang belumpernah terbayangkan hamba-hamba ALLAH di dunia ini , dengan bersedia ikhlas Lillahita’ala , untuk tunduk dan taat kepada saran dan nasehat suami – nya ,menghargai keimaman-nya , tidak membantah apalagi berkata kasar dan lebih keras suaranya dibandingkan suara suami nya. Demikian juga para suami , bisa memberikan pencerahan bagi nya untuk beramal lillahi ta'ala mentaati hukum ALLAH sesuai amanah yang di emban nya sesuai statusnya sebagai seorang imam dalam Rumah tangga , sebagai  ayah dan suami insya'allah , aamiinWallahu Ta’ala A’lambis hShawab .Semoga bermanfaat ,Wassalamu’alaikum warohmatullaahiwa barokaatuhu.