Satu Nafas Yang Menggetarkan Arsy AllahA’uudzu billaahiminasysyaithaanir rajiim ,Bismillahirrahmaniraahim... Aku berlindung kepada allah dari
godaan setan yang terkutuk, Segala puji kita haturkan kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala Dzat Yang Maha Agung dan ilmu Nya meliputi segala sesuatu. Sholawat
serta salam semoga senantiasa terhatur kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa Sallam, kepada keluarga, sahabat dan umat beliau.
Baik
sobat langsung saja mari kita ulas tentang judul yang telah saya tulis diatas
mengenai “Satu Nafas Yang Menggetarkan Arsy Allah”.Betapa
sulit,berat,sangat amat tidak mudah sekali bagi kita untuk mencari kemulyaan di
hadapan allah agar mendapatkan surga yang sangat mulia yang telah dijanjikan
kepada kita kelak,tanpa ridho dari allah dan doa dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kita
tidak mungkin bias mendapatkan itu semua.semoga iman islam dan taqwa kepada
allah selalu tercurah dalam hati kita dan selalu melekat di hati kita amiin..
amiiin.. amiiin.. ya robbal alamiin.
Dari Nabi Shallallahu
alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah
pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa
yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan
dimintai pertanggung jawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah
pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap
mereka yang di pimpin. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak
suaminya, dan ia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap yang dipimpinnya.
Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai
pertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu
adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggung jawaban atas
apa yang dipimpinnya. ( Hadits
riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu ).
Salah satu Dari hadist beliau diatas
yang termasuk adalah perkawinan, dimana dalam perkawinan tersebut termasuk
menanggung pertanggung jawaban yang sangat berat bagi mereka.terutama bagi sang
suami,pada saat proses hisab di akhirat nanti sang suamilah yang akan di tanyai
dan akan mempertanggung jawabkan atas semua kelakuan istri dan anak-anaknya.
Pada waktu pernikahan berlangsung saat ijab qabul terucap,subhanallah..tahukah sobat ternyata
bukan hanya manusia disekitar kita yang menyaksikan dan menjadi saksi
pernikahan,tetapi seluruh malaikat Allah dan seluruh makhluk Allah dilangit
juga menyaksikan sekaligus jadi saksi pada saat itu.Nah sobat sekalian,tahukah kalian
makna dari kalimat Ijab Qabul atau bisa juga kita sebut sebagai
perjanjian/ikrar tersebut?baiklah berikut
akan saya tuliskan satu persatu:
Ijab: ialah
lafaz yang diucapkan oleh wali kepada pengantin perempuan yang dinikahkan
kepada pengantin laki-laki. Contohlafaz (sighah)ijab: “Saya nikahkan engkau dengan
anak saya bernama ……binti …. dengan mas kawin sebanyak …. tunai”.Qabul ialah
lafaz yang diucapkan oleh pengantin laki-laki selepas wali mengucapkan ijab.Contoh qabul: “Saya terima nikahnya dengan maskawin… tunai”.
Kalau maskawin tidak berupa uang maka di sebutkan jenis atau nama barangnya.ketika qabul di ucapkan seketika Arsy Allah ikut bergetar,karna semua
malaikat Allah termasuk Arsy Allah menyaksikan dan menjadi saksi pernikahan
itu.mengapa sampai Arsy Allah bergetar?karna mereka semua tau akan pertanggung
jawaban yang sangat berat akan di tanggung dalam rumah tangga,terutama bagi
sang suami sebagai pemimpin rumah tangganya.Dalam ijab
dan qabul pernikahan, seringnya penghulu atau
siapapun yang mengakadkan memakai tambahan-tambahan yang sifatnya “tidak
wajib”. Namun tambahan apapun yang mereka berikan, tidak akan keluar dari
pernyataan di bawah ini:اَنْکَحْتُكَ وَ زَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ ….
بِنْتِ …. عَلَی الْمَهْرِ…. (Ankahtuka wa
Zawwajtuka Makhtubataka …. Binti …. alal Mahri….)Artinya:“Aku
nikahkan engkau, dan aku kawinkanengkau dengan pinanganmu …. puteri …..
dengan mahar …..”Itu jika
yang mengakadkan orang lain; bukan ayah mempelai perempuan. Namun ayahnya
langsung yang menikahkan maka setelah kata“pinanganmu” (مخطوبتك) bisa ditambah
dengan dengan kata “puteriku” (بنتي)sehingga menjadi:اَنْکَحْتُكَوَ زَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ
بِنْتِيْ …. عَلَی الْمَهْرِ …. (Ankahtuka
wa Zawwajtuka Makhtubataka Binti …. alal Mahri ….)Artinya:“Aku
nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu puteriku …..dengan
mahar …..”Siapapun
yang menikahkan, baik ayah mempelai wanita maupun orang lain, maka jawabannya adalah:قَبِلْتُنِکَاحَهَا وَ تَزْوِيْجَهَا عَلَي
الْمَهْرِ الْمَذْکُوْرِ
(Qobiltu Nikahaha waTazwijaha
alal Mahril Madzkuur )Artinya:“Akuterima
pernikahan dan perkawinannya dengan mahar yang telah disebutkan. ANKAHTUKA Tahukah engkau
wahai sahabat, lafaz ijab qabul yg seakan baru saja mengikat perjanjianyang
kuat (mitsaqan ghaliza) saat itu, hari itu, waktu itu juga, adalah kalimat bentuk
lampau.“ankahtuka..”, jelas
seorang ustadz dalam suatu kajian“.. yang diucapkan wali ketika ijab artinya adalah telah kunikahkan engkau“.
≈≈
Seorang anak laki-laki surganya ada pada ibunya, dan seorang istri surganya ada
pada suaminya.Nah loe!!! mengapa demikian sobat,bukannya surga Cuma ada di
telapak kaki ibu saja? kalo suami kan bukan orang tua yang mencukupi sampe
besar kok surganya ibu sampe kalah,mana suami itukan laki-laki ngga bisa
ngelahirin anak.lho kok.. lho kok… lho kok.. bisa gitu? Hehehehe… udah tenang saja sob ngga usah panik dan bingung,mending
langsung lanjutin saja pasti terjawab kok, kenapa kok bisa kayak gitu tadi.
Arti
dari Ijab Qobul :”aku
terima nikahnya si fulan binti si fulan dengan Mas kawin ,,,,,,,”Namun
tahukah sobat makna perjanjian/ikrar
tersebut ?”maka
aku tanggung dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia
lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yg
berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung,
serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.Jika
aku GAGAL?≈≈
Seorang anak laki-laki surganya ada pada ibunya, dan seorang istri surganya ada
pada suaminya.Nah loe!!! mengapa demikian sobat,bukannya surga Cuma ada di
telapak kaki ibu saja? kalo suami kan bukan orang tua yang mencukupi sampe
besar kok surganya ibu sampe kalah,mana suami itukan laki-laki ngga bisa
ngelahirin anak.lho kok.. lho kok… lho kok.. bisa gitu? Hehehehe… udah tenang saja sob ngga usah panik dan bingung,mending
langsung lanjutin saja pasti terjawab kok, kenapa kok bisa kayak gitu tadi.Arti
dari Ijab Qobul :”aku
terima nikahnya si fulan binti si fulan dengan Mas kawin ,,,,,,,”Namun
tahukah sobat makna perjanjian/ikrar
tersebut ?”maka
aku tanggung dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia
lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yg
berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung,
serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.Jika
aku GAGAL?”maka
aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela
malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”. (HR. Muslim)Makna Ijab
Qabul : Memang
mengucapkan ijab qabul sangatlah ringan di lidah, namun pada hakikatnya sangat
berat dalam timbangan pertanggung jawaban. Ucapan ijab qabul adalah ikrar,
janji setia antara suami dan istriuntuk membangun rumah tangga
(usrah). Begitu
pentingnya istilah ini sehingga Allah menggunakan istilah `miitsaqan
gholiidhan' artinya perjanjian yang kuat, kokoh dan teguh. Dalam
al-Qur'an ada tiga katagori yang menerangkan istilah tersebut. Pertama,
perjanjian antara Allah dengan Rasul-Nya. Kedua,
perjanjian Allah dengan satu ummat. Dan ketiga,
perjanjian antara seorang suami dengan istri. Adanya istilah dalam ketiga
perjanjian tersebut menunjukkan bahwa aqad nikah adalah ikrar yang sakral dan
suci. Oleh karena
itu Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) berpesan
kepada para suami: “Takutlah kepada Allah dalam persoalan wanita. Karena
susungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang berada di bawah kekuasaan kamu,
dan kamu ambil mereka itu dengan amanah Allah dan kamu dihalalkan menggauli
mereka berdasarkan kalimat Allah.” Dari hadits
tersebut dijelaskan bahwa pernikahan bukan sekadar memenuhi dorongan
(kebutuhan) biologis, tetapi melaksanakan amanah Allah yang akan di pertanggung
jawabkan kelak di akhir zaman.
Duhai
para istri,,Begitu
beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu,sampai - sampai saat Ijab terucap Arsy
nya berguncang karena mengetahui betapa beratnya pertanggung jawaban atas perjanjian yg di buat olehnya di depan Allah
dgn di saksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah
dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua
pengorbanan suami terhadapmu. Sementara seorang istri tidak menanggung apapun
yang dilakukan oleh suaminya...«{Mengapa
ridha suami itu adalah syurga bagimu wahai para istri}»1.
Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia
dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur
hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya
kepada ibunya sendiri.2.
Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan
ibunya hingga dia beranjak dewasa.Namun
sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu,
perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah
tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.3.
Suamimu ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta
dirimu. padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau lebih harus di hormati tiga
kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya.Namun
tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap
engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.4.
Suamimu berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya
sendiri.Sedangkan
engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi
solusi.Padahal
bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih
besar.Namun
tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.5.
Suamimu berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu. Sedangkan engkau
kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. itupun bila dia telah
mengulanginya berkali-kali.6.
Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka, karena
dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu.Namun
bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka. karena apa
yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya
sendiri..Hak dan
kewajiban suami-istri Agar sukses
dalam memikul amanah tersebut, suami istri mempunyai hak dan kawajiban yang
harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap suami mempunyai hak yang harus
dipenuhi oleh istri, sebab itu kewajiban istri. Dan setiap istri mempunyai hak,
dan hak ini harus dipenuhi oleh suami dan itu kewajiban suami. Menjadi
suami yang baik memiliki posisi tersendiri (khusus) di hadapan Allah. Sehingga
perbuatan yang kecil, remeh lagi sepele yang diberikan suami kepada istrinya
dengan tulus ikhlas,akan diganjar oleh Allah. terlebih bila sang istri
mensyukurinya , tentu akan ALLAH tambah nikmat Nya dengan tambahan yang banyak
dengan ALLAH memudahkan suami nya dalam menjemput rejeki Nya guna Sang suami
bisa memenuhi semua kebutuhan keluarga nya , istri dan anak2 nya . . . “Sesungguhnya
seorang suami bila memberi minum air kepada istrinya diberi pahala.” Kalau hanya
seteguk air saja yang diberikan kepada istri dijamin oleh Allah dengan pahala,
maka bisa dibayangkan bagaimana besarnya pahala atas pemberian-pemberian
lainnya yang jauh lebih berharga daripada air.subhanallah… Namun di zaman akhir yang modern saat ini, tidak
sedikit sang istri yang tidak tau akan ilmu bersyukur kepada Allah atas rezeki
yang beliau berikan melalui sang suami. Akibatnya sekarang banyak terjadi pertengkaran
dalam rumah tangga,perselingkuhan,bahkan sampai terjadi perceraian dengan salah
satu alasan tidak lain adalah karna tidak bisa mensyukuri atas rezeki yang
beliau berikan melalui sang suami. Ya
Allah ampunilah kekhilafan para istri,bukakanlah pintu hatinya agar mendapat
ilmu dan hidayah darimu. Aamiiin ….Oleh karena
itu jadilah suami teladan. Jangan sekali-kali menjadi suami yang mudah
menyia-nyiakan istri. “Cukuplah berdosa bagi seorang yang menyia-nyiakan
istrinya,” sabda Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم).Bahkan
tingkat keshalihan seseorang sangat ditentukan oleh sejauh mana sikapnya
terhadap istrinya.demikian sebalik nya bagi Sang istri. Kalau
sikapnya terhadap istri baik, maka ia adalah seorang pria yang baik.
Sebaliknya, jika perlakuan terhadap istrinya buruk maka ia adalah pria yang buruk.
"Hendaklah engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri
pakaian kepadanya bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul
muka dan jangan pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya
kecuali dalam rumah.”(al-Hadits).“Sebaik-baik
kamu (suami) adalah yang paling baik kepada istrinya dan aku adalah yang paling
baik kepada istriku,” demikian sabda Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam
(صلىالله عليه و سلم).Sebaliknya,
juga istri harus berupaya menjadi istri teladan, yang mampu tampil sebagai
pendidik anak dan istri sekaligus ibu.Pernah
Rasulullah Shalallaahu'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bertanya kepada
seorang wanita tentang sikapnya terhadap suaminya. Wanita tersebut menjawab,
“Segala sesuatu yang sanggup aku kerjakan bagi suamiku, aku lakukan, kecuali
apa-apa yang tidaksanggup aku lakukan.”Mendengar
jawaban tersebut Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم)
bersabda, “Masukmu ke dalam surga atau
neraka itu bergantung sikapmu terhadap suamimu.”Ketaatan
seorang istri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah
jalan menuju surga di dunia dan akhirat.“Bilamana
seorang wanita melakukan shalat lima waktu dan berpuasa pada bulan Ramadhan
serta menjaga kehormatan dan mentaati suaminya, maka dia berhak masuk surga
dari pintu manapun yang engkau kehendaki.” [HR. Ibnu Hibban dari Abu Hurairah
radhiyallahu‘anhu]Demikian
pentingnya unsur ketaatan istri kepada suami sehingga Rasulullah Shalallaahu
'Alaihi Wasallam(صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Sekiranya aku menyuruh seorang
untuk sujud kepada orang lain. Maka aku akan menyuruh wanita bersujud kepada
suaminya karena besarnya hak suami terhadap mereka.”Bahkan
Rasulullah menjelaskan bahwa derajat wanita sangat ditentukan oleh perlakuannya
terhadap suaminya.“Sebaik-baik
wanita adalah yang menyenangkan hatimu jika engkau memandangnya dan mentaatimu
jika engkau memerintahkan kepadanya, dan jika engkau bepergian dia menjaga
kehormatan dirinya serta dia menjaga harta dan milikmu.” Sebagai
contoh perbuatan ketaatan sang istri terhadap suami dan keluarga ialah
bertanggung jawab atas semua bagian dapur yang meliputi dari mencuci
baju,memasak,memikirkan apa yang akan di masak besok untuk suami dan keluarga,mengatur
keuangan dari nafkah yang di berikan sang suami berusaha agar cukup dan tidak
boros,.Dan yang pasti tidak ketinggalan dan hukumnya sangat wajib ialah menjadi
bidadari melayani sang suami di ranjang.kenapa saya tulis sangat wajib untuk
bagian yang terahir, karena apabila sang istri menolak / tidak mau melayani
saat sang suami mengajak berhubungan biologis pada saat itulah Malaikat melaknat
sampai fajar tiba.Dari Abu Hurairah,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,إِذَا دَعَا الرَّجُلُ اِمْرَأَتَهُ إِلَى
فِرَاشِهِ فَأَبَتْ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا اَلْمَلآئِكَةُ حَتىَّ
تُصْبِحَ“Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu istri
enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri
sampai waktu subuh.” (HR. Bukhari:
11/14)
Di zaman
akhir seperti ini, ajaran mulia ini tidak akan masuk pada hati para pendengki dan
yang hatinya masih dipenuhi keraguan kepada Allah. Tanpa ilmu iman dan taqwa
ajaran mulia seperti ini hanya akan dianggap perbudakan dan penindasan.Astaghfirullahaladzim.. Ya Allah ampunilah kekhilafan para
istri,bukakanlah pintu hatinya agar mendapat ilmu dan hidayah darimu. Aamiiin
….Sakinah,
mawaddah, dan rahmahRumah tangga
dalam Islamadalah `tempat berteduh', tempat terwujudnya suasana sakinah
(tenteram) yangdisempurnakan dalam mawaddah (cinta) dan rahmah
(kasih-sayang). Sebagaimana
yang disabdakan Rasululah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و
سلم)`baitiijannatii', rumahku adalah surgaku.Suasana
sakinah,mawaddah, dan rahmah inilah yang sangat dibutuhkan oleh setiap bayi
yang lahirsebagai buah dari perkawinannya.Anak yang
dibesarkan dalam usrah yang tenteram, diliputi oleh rasa kasih sayang, pasti
akan menjadi anak yang tumbuh normal, dewasa, dan matan kepribadiannya.Sebaliknya bayi yang lahir dari
kegelisahan, kebencian, dan kekejaman dalam rumah tangga kelak akan menjadi
anak-anak yang membalas dendam kepada masyarakat di mana dia hidup. Akan fatal akibatnya apabila
seorang ibu sibuk di luar rumah dan melupakan tugas memberikan sentuhankasih
sayang secara optimal kepada anaknya.Anak yang merasakan sentuhan
kasih sayang sejak dini akan mudah beradaptasi dengan lingkungannya.Sebaliknya,
anak yang kehilangan kasih sayang sejak kecil akan menjadi anakyang rendah
diri, minder, dan sulit menyayangi orang lain. Sulit untuk bisamngerti perasaan
orang lain , Ia akan protes melihat kenyataan hidup yang dihadapi.Oleh karena
itu, menjadi tugas kita, utamanya para ibu untuk kembali ke rumah. Rawatlah
anak-anakmu dengan penuh kasih sayang dan tanam kanlah nilai-nilai akhalaqul
karimah dan akidah keislaman kepada putra-putri Anda. Bentengilah mereka dari
hal-hal yang dapat merusak masa depan mereka. dan taatilah suami mu dan jemput
lah ridho nya ,jangan lah mudah membuatnya marah,Begitu pun
kepada kaum bapak. Janganlah kesibukan Anda mencari nafkah di luar rumah lantas
melupakan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga. Sebab Allah mentakdirkan
kaum lelaki sebagai pemimpin keluarga.
الرِّجَالُقَوَّامُونَ
عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍوَبِمَا أَنفَقُواْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌلِّلْغَيْبِ بِمَا
حَفِظَ اللّهُ“Kaum laki-laki itu adalah
pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh,
ialah yang ta'at kepadaAllah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh
karena Allah telah memelihara (mereka).” [QS. An Nisa’:34].Ayat di atas menunjukkan kepada
kita semua, betapa berat tanggung jawab kaum pria. Selain mencarikan
nafkah,melindungi, mengontrol, mengawasi pendidikan (akhlaq) anak istri di
rumah, agar mereka senantiasa mematuhi perintah Allah dan terbebas dari siksa
api neraka.Tugas utama
pemimpin keluarga yang kelak akan dipertanggung jawabkan di akherat adalah
menjagakeluarganya dari api neraka).Allah
Subhanahu wa ta’alaberfirman dalamAl-Qur'an :يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْوَأَهْلِيكُمْ
نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَامَلٰٓئِكَةٌ
غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللّٰـهَ مَآ أَمَرَهُمْوَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَyaaayyuhaa alladziina aamanuuquuanfusakum
wa-ahliikum naaran waquuduhaa alnnaasu
waalhijaaratu'alayhaa malaa-ikatunghilaatsun syidaadun
laaya'shuuna allaahamaaamarahum wayaf'aluuna maa yu/maruuna“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu;penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dantidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerja - kan apayang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)Maka dari
itu Alloh memerintahkan suami untuk menjaga keluarganya. Dan suami bertanggung
jawab atas istri dan anak-anaknya dari api neraka. Duhai para
istri, begituberatnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap,
Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang di buat oleh manusia di
depan RABBnya. Dengan di saksikan para malaikat dan manusia, Walaupun dia
diam bukan berati dia tak ingin mengingatkan mu melainkan dia menangis dengan
keadaanmu yg tidak mengerti dengan maksud hatinya..Dan ini juga
merupakan pengingat untuk para suami.. bahwa kalimat Ijab yang diucapkan,
begitu besar pengaruhnya.Bukan hal
yang ringan...bahwa begitu Ijab telah terucap, seluruh hidupnya istri akan
menjadi tanggung jawab suami.MITSAQAN GHALIZHA
أَعُوْذُ بِاللّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِالرَّجِيْمبِسْــــــــــــــــــمِاﷲِالرَّحْمَنِاارَّحِيمDi saat kita
dinikahkan maka pada saat itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menciptakan
Mitsaqon Ghalizha diantara keduanya yaitu sebuah ikatan yang kuat dalam
perjanjian yang kokoh.Apa itu
MitsaqanGhaliza???Allahu Akbar,
ternyata Pernikahan termasuk Mitsaqan Ghaliza yakni Perjanjian yang kuat/kokoh.
وَكَيْفَتَأْخُذُونَهُ
وَقَدْأَفْضَى بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْمِيثَاقًا غَلِيظًا"Bagaimana kamu
akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul
(bercampur)dengan yang lain sebagai suami istri. Dan mereka (istri-istrimu)
telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat."[1] [QSAn
Nisa (4): 21].Sungguh hal
ini berartibukanlah sembarang perjanjian. Ini dia alasannya kenapa perjanjiannya
begitu harus kuat(agar tetap kokoh) memerlukan keseriusan yang ekstra.Makna
MitsaqanGhaliza="perjanjian/ Ikrar yang kokoh''Allah
Subhanahu WaTa'alasecara istimewa menempatkan Mitsaqan Ghalizha (perjanjian
yang kokoh)pada tiga tempat dalam al-Qur’an :1. Mitsaqan
Ghalizha antaraAllah dan para nabi ,وَإِذْأَخَذْنَا
مِنَ النَّبِيِّۦنَ مِيثٰقَهُمْ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبْرٰهِيمَوَمُوسَىٰ وَعِيسَى
ابْنِ مَرْيَمَ ۖ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثٰقًا غَلِيظًا“Dan (ingatlah)
ketikaKami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari
Nuh,Ibrahim,Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari
mereka perjanjian yang teguh (Mitsaqan Ghalizha).” [Q.S. al-Ahzab 33:7]
2. Mitsaqan
GhalizhaBani Israel.ketika Allah
meminta Bani Israil untuk bersumpah setia kepada-Nya:وَرَفَعْنَافَوْقَهُمُ
الطُّورَ بِمِيثٰقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا۟ الْبَابَ سُجَّدًاوَقُلْنَا
لَهُمْ لَا تَعْدُوا۟ فِى السَّبْتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثٰقًاغَلِيظًا" Dan telah
Kami angkat keatas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian
(yangtelah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka:
“Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud”, dan Kami perintahkan (pula) kepada
mereka:“Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu”, dan Kami
telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh (Mitsaqan Ghalizha).[Q.S.
an-Nisaa'4:154]3.
MitsaqanGhalizha Pernikahan:
وَأَخَذْنَمِنكُم
مِّيثٰقًا غَلِيظًا”…Dan
mereka(isteri-isterimu)telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat
(MitsaqanGhalizha).” [Q.S.an-Nisaa' 4:21]Ketiga ayat
ini sebenarnya merupakan pesan bahwa dalam pernikahan itu jika kita bisa
menjaga utuh ikatan perjanjian kokoh tersebut, maka kita termasuk golongan
yang dicintai ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA sebagaimana para nabi yang tetap
teguh menjaga mitsaqan ghalizha dengan Allah.Sedangkan
bila kita meruntuhkan ikatan perjanjian kokoh tersebut berarti tak ubahnya
seperti BaniIsrail… naudzubillahimindzalik.Allah yang
menciptakan ikatan perjanjian kokoh pernikahan, maka Allah pula yang lebih
BERHAK untukmemutuskannya. (Kisah RT fira'un , Nabi Luth dan Nabi Nuh , atau
perceraiankarena salah satu-nya meninggal Contohnya :Rasulullah
shallallahuAlaihi Wasallam dengan Istri tercinta nya Siti Khadijah , atau Ali
bin AbuThalib dengan Siti Fatimah , atau bila salah satu pasangan ada yang
beralih menjadi kafir atau murtad) , Tapi mengapa banyak hamba ALLAH yang tega
untukmelakukan hal yang menghancurkan apa yang telah dibangunkan Allah
Subhanahu WaTa'ala dalam pernikahan tersebut?Inilah salah
satu darimaksud mengapa Allah Subhanahu Wa ta’ala membenci perceraian sekalipun
halal karena disitu kita telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan apa
yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala yaitu agar kita tetap berjuang
untukmempertahankan Mitsaqan Ghalizha pernikahan. (hanya setan si Iblis saja
yang menyenangi ada nya perceraian diantara para pasangan suami istri muslim
dengan membuat pasangan muslim dipengaruhi karatkter , ego diri dan nafsu serta
amarah nya sehingga sering bertengkar dengan mengabaikan hukumALLOH SWT dan
amanah yang mereka terima dari robb mereka))Insya’allah
, setelah membaca artikel ini , banyak muslimah yang bisa memetik manfaat-nya ,
dan memperoleh hidayah dari pada-Nya yang kemudian bisa membantu Tugas suami nya
yang ia cintai itu dalam menghantar kan diri nya menuju tempat yang
ALLAH SUBHANaAU WA TA’ALA janji yaitu Surga ad’n yang penuh kenikmatan yang
belumpernah terbayangkan hamba-hamba ALLAH di dunia ini , dengan bersedia ikhlas
Lillahita’ala , untuk tunduk dan taat kepada saran dan nasehat suami – nya
,menghargai keimaman-nya , tidak membantah apalagi berkata kasar dan lebih
keras suaranya dibandingkan suara suami nya. Demikian juga para suami , bisa
memberikan pencerahan bagi nya untuk beramal lillahi ta'ala mentaati hukum ALLAH
sesuai amanah yang di emban nya sesuai statusnya sebagai seorang imam dalam Rumah tangga ,
sebagai ayah dan suami insya'allah , aamiinWallahu
Ta’ala A’lambis hShawab .Semoga
bermanfaat ,Wassalamu’alaikum warohmatullaahiwa
barokaatuhu.